Jenis-jenis Bekas Jerawat

PURUSKIN – Bekas jerawat dapat tertinggal saat jerawat sudah sembuh. Riasan wajah membantu Anda menutupi bekasnya. Bagaimana cara menghilangkan bekas jerawat? Berikut ini semua yang perlu Anda ketahui tentang bekas jerawat seperti penyebab, jenis, dan metode pengobatannya.

Jenis-jenis Bekas Jerawat

Ada 3 jenis utama bekas jerawat. Yaitu  (1) Hiperpigmentasi pasca-inflamasi ,  (2) Bekas luka atrofi , dan  (3) Bekas luka hipertrofik . Bagaimana cara menentukan jenis bekas jerawat? Anda dapat merujuk pada gambar berikut.

(1) Hiperpigmentasi pasca inflamasi

Anda dapat melihat bahwa hiperpigmentasi pasca-inflamasi muncul dalam warna cokelat, merah, atau ungu gelap. Hal ini disebabkan oleh terlalu banyak melanin yang diproduksi selama penyembuhan.

Bagaimana cara mencegah terbentuknya hiperpigmentasi pasca-inflamasi? Anda harus menggunakan tabir surya berspektrum luas dan bebas minyak secara teratur untuk melindungi kulit Anda dan menghindari paparan sinar matahari.

Untuk perawatan, Anda dapat menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung Retinol atau AHA untuk mengelupas kulit Anda dengan lembut. Anda juga dapat menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung Vitamin C dan E untuk mengurangi pigmentasi dan mencerahkan kulit Anda.  

Perubahan warna pasca-inflamasi dapat membaik seiring berjalannya waktu. Mungkin perlu waktu beberapa bulan untuk sembuh sepenuhnya.

(2) Bekas luka atrofi

Bekas luka atrofi adalah bekas luka yang datar dan tipis atau bekas luka cekung, termasuk bekas luka bergelombang – cekungan lebar dengan tepi yang landai; bekas luka ice pack – bekas luka yang dalam, sempit, dan berlubang; bekas luka boxcar – cekungan lebar dengan tepi yang tegas. Jenis bekas luka jerawat ini disebabkan oleh kurangnya kolagen yang diproduksi selama penyembuhan.

Anda dapat menggunakan produk perawatan kulit yang mengandung Retinol, AHA untuk dermabrasi, atau Vitamin C dan E untuk meningkatkan produksi kolagen.  

Untuk kondisi yang parah, Anda dapat memilih perawatan kulit di klinik seperti penusukan kulit atau pelapisan ulang dengan laser.

(3) Bekas luka hipertrofik

Bekas luka hipertrofik adalah keloid, bekas luka yang menonjol dan keras. Jenis bekas luka jerawat ini disebabkan oleh terlalu banyaknya kolagen yang diproduksi selama penyembuhan.

Prosedur pembedahan paling efektif untuk mengatasi bekas luka hipertrofik. Steroid topikal yang kuat dan balutan gel silikon dapat dioleskan pada bekas luka. Suntikan steroid intralesional, krioterapi, dan revisi bedah juga dapat memperbaiki kondisi kulit.

Sayangnya, bekas luka hipertrofik dan keloid sangat rentan untuk muncul kembali bahkan setelah prosedur bedah yang tampaknya berhasil.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *